pikir mu biasa ku rasa tidak
tiap kali kata kau asah laksana pedang
alih mu karna ada ku
nyata tapi terkesan menekan
senjata andalan yg tak lepas di pinggang
pinta ku lepas kau bilang tidak
makin erat genggam tak pelak ku luka
tak sudi kau hilang bayang
meski tikam mu berulang
usap saja lah tak perlu ku rasa
tangis kau urai luka ku tata
dalam diam dan cinta yg kembang
salah ku punya kau suci tak bernoda
demi senyum mu agar betah bersarang
ku gigit bibir dan ku minum darah ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar