Selasa, 25 Januari 2011

" Ku minum darah ku demi senyum mu " by aisusi swasihandari




pikir mu biasa ku rasa tidak
tiap kali kata kau asah laksana pedang
alih mu karna ada ku
nyata tapi terkesan menekan
senjata andalan yg tak lepas di pinggang

pinta ku lepas kau bilang tidak
makin erat genggam tak pelak ku luka
tak sudi kau hilang bayang
meski tikam mu berulang
usap saja lah tak perlu ku rasa

tangis kau urai luka ku tata
dalam diam dan cinta yg kembang
salah ku punya kau suci tak bernoda
demi senyum mu agar betah bersarang
ku gigit bibir dan ku minum darah ku

Kamis, 20 Januari 2011

" Kenapa Masih Berharap Pada Punggung " by aisusi swasihandari



kenapa masih berharap pada punggung
sedang dia hanya datar
tanpa kelok
tanpa elok
tak payah dipegang
tak lekat digenggam

kenapa masih berharap pada punggung
padahal dia enggan bermuka
hanya dingin
hanya hening
harap tak tampak
mimpi tak rangkap

kenapa masih berharap pada punggung
meski dia senyap diujung
tinggal luka
tinggal hampa
tak kunjung terbalut
tak lekang terpuruk

kenapa masih berharap pada punggung
sedang dia hanya diam
kenapa??
kenapa??
kenapaaaaa??
jawabnya tenggelam bersama hujan...
hhhuuufffttt.... kenapa??

" satu " by aisusi swasihandari



satu adalah aku...
menyertai sejak awal kelahiran
pada hatiku
pada otakku
pada jalan hidupku

aku adalah satu...
tak mungkin jadi dua apalagi tiga
pada nafas ku
pada raga ku
pada ruh ku

aku dan satu adalah pasangan abadi...
jangan coba beri lebih
karna itu bukan aku
dan tidak akan pernah jadi aku

jika tak bisa beri satu..
pergilah...
yg ku butuh hanya satu
kau bilang itu egois
biar saja...

karna aku adalah satu
dan satu adalah aku

" pergilah " by aisusi swasihandari



indah...
bulir kata yg kau rangkai
lalu kau semat pada hatiku
tanpa sadar pada bias luka yg menyertanya

merdu...
kidung pujian yg kau dendang
bangunkan buaian pada fikirku
namun lupa akan pancang penyangga baginya

berhentilah...
meski semarak taman kau janjikan
tak mampu ku bayar dg senyuman
terlebih genggaman...
karna muluk jalan kau samar
terbentang jg pada waktunya

pergilah...
biar duri lintang memanjang
tak lebur dihantam karang
sanggup ku lekang...
karna berjuang adalah makanan
ku kunyah meski tak ingin kutelan

" tak sampai padamu " by aisusi swasihandari



tlah kutitip pada kabut pagi yg berarak menuju mu
mestinya kau hirup nafasnya siang ini
tapi tidak...

kubisik pada daun yg melambai kearahmu
harusnya kau tangkap dengungnya kala itu
masih tidak...

lalu kutulis pada awan yg berlayar arungi langit mu
patutnya kau baca tiap tetesnya saat ini
tetap saja tidak...

harus dengan apa jejak ku tanam agar kau mengerti
harus bagaimana pilar ku ukir agar kau sadari
dan sampai pada rasamu...
tapi tidak...
masih tetap tidak....

Selasa, 18 Januari 2011

" Jika mencintai itu egois " by aisusi swasihandari




jika mencintai itu egois..
maka egoislah aku...
dan setiap hati yg disinggahi oleh rasa itu
begitu juga kau...
karna sulit untuk tidak egois
tatkala cinta membentangkan sayap nya di hatimu
kemudian membisikkan jutaan rayu yg mendayu

jika mencintai itu egois
kutuk lah aku...
dan setiap hati yg menggenggam tanpa ragu
tak luput juga kau...
meski tak sekali kami berharap
cinta menyapa dan memberi warna baru
lalu menenggelamkan kami dalam syahdu

jika mencintai itu egois
lalu mengapa harus dicpta??
bahkan terbuai kami dipelukannya
termasuk juga kau...
mungkinkah egois sebuah rasa yg manis
ketika bersanding dgn cinta
ataukah aku yg terlalu naif mengartikannya??

sebenarnya siapa yg egois??
apakah aku egois??
hanya karena aku mencintaimu....

" Tentang marah ku " by aisusi swasihandari




kupelihara harimau lapar dihatiku
menggerogoti setiap inci jeroanku
perlahan tapi pasti..
sisa kan onggokan tulang dingin berdebu

kami berkawan tlah lama masa
meski tak mesti kami bersua
kini dia hadir...
sulang kan didih darah kala berraya

ingin ku lepas biar bebas
hingga ku dapat miliki nafas
namun ku lambat...
cengkramnya erat untuk ku kibas

tinggallah aku lawan harimauku
meski menang jelas ku ragu
tak lalu ku surut langkah...
karna hidup tak sudi menunggu